Minggu, 01 Maret 2015

Makalah ISBD (Ilmu Sosial Budaya Dasar)

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang..................................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................................. 2
C.     Tujuan................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Keberagaman Budaya........................................................................................... 3
B.     Faktor-faktor Penyebab Konflik........................................................................... 4
1)      Perbedaan Individu.......................................................................................... 4
2)      Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan.......................................................... 5
3)      Perbedaan Kepentingan................................................................................... 5
4)      Perubahan Sosial.............................................................................................. 5
C.     ISBD Sebagai Alternatif Pemecahan Masalah..................................................... 6
BAB III PENUTUP
              I.     Kesimpulan........................................................................................................... 8
           II.     DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 9

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat dengan tingkat keanekaragaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai keanekaragaman tersebut dikenal dengan istilah mayarakat multikultural. Bila kita mengenal masyarakat sebagai sekelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama sehingga mereka mampu mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu (Linton), maka konsep masyarakat tersebut jika digabungkan dengan multikurtural memiliki makna yang sangat luas dan diperlukan pemahaman yang mendalam untuk dapat mengerti apa sebenarnya masyarakat multikultural itu.
Multikultural dapat diartikan sebagai keragaman atau perbedaan terhadap suatu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain. Sehingga masyarakat multikultural dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang tinggal dan hidup menetap di suatu tempat yang memiliki kebudayaan dan ciri khas tersendiri yang mampu membedakan antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain. Setiap masyarakat akan menghasilkan kebudayaannya masing-masing yang akan menjadi ciri khas bagi masyarakat tersebut.
Pada dasarnya, multikulturalisme yang terbentuk di Indonesia merupakan akibat dari kondisi sosio-kultural maupun geografis yang begitu beragam dan luas.Menurut kondisi geografis, Indonesia memiliki banyak pulau dimana stiap pulau tersebut dihuni oleh sekelompok manusia yang membentuk suatu masyarakat.Dari masyarakat tersebut terbentuklah sebuah kebudayaan mengenai masyarakat itu sendiri.Tentu saja hal ini berimbas pada keberadaan kebudayaan yang sangat banyak dan beraneka ragam.
Dalam konsep multikulturalisme, terdapat kaitan yang erat bagi pembentukan masyarakat yang berlandaskan bhineka tunggal ika serta mewujudkan suatu kebudayaan nasional yang menjadi pemersatu bagi bangsa Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya masih terdapat berbagai hambatan yang menghalangi terbentuknya multikulturalisme di masyarakat.
Ilmu sosial budaya dasar adalah suatu rangkaian pengetahuan mengenai aspek – aspek yang paling mendasar dan menonjol yang ada di dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki budaya dan permasalahan – permasalahan yang bersifat ada.
Aspek lain dari pengantar ilmu sosial budaya dasar merupakan pengenalan teori – teori ilmu sosial dan kebudayaan sehingga diekspektasikan seseorang dapat memiliki wawasan keilmuan yang bersifat multidipsliner yang bersangkutan dengan keagamaan, kesetaraan , dan manusia di dalam kehidupan bersosialisasi.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu keberagaman budaya?
2.      Apa penyebab perbedaan budaya?
3.      Apa yang menyebabkan konflik bisa terjadi?
4.      Apa itu ISBD?
5.      Apa peranan ISBD?

C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui Keberagaman Di Indonesia
2.      Untuk mengetahui penyebab perbedaan budaya
3.      Untuk mengetahui penyebab terjadinya konflik
4.      Untuk mengetahui arti ISBD
 5.      Untuk mengetahui peranan ISBD
 
BAB II
PEMBAHASAN
A.    KEBERAGAMAN BUDAYA
Suku bangsa adalah bagian dari suatu bangsa. Suku bangsa mempunyai ciri-ciri mendasar tertentu. Ciri-ciri itu biasanya berkaitan dengan asal-usul dan kebudayaan.
     Ada beberapa ciri yang dapat digunakan untuk mengenal suatu suku bangsa, yaitu: ciri fisik, bahasa, adat istiadat, dan kesenian yang sama. Contoh ciri fisik : warna kulit, rambut, wajah, dan bentuk badan.
     Ada 2 teori yang menyatakan asal mula nenek moyang bangsa Indonesia, yaitu berasal dari daratan Cina Selatan, suku bangsa Yunan dan berasal dari Nusantara (dari berasal dari luar tapi berkembang dari Indonesia sendiri)
a.  Penduduk Indonesia berasal dari daratan Cina selatan, Suku bangsa Yunan. Menurut teori pertama ini Suku bangsa Yunan dating ke Indonesia secara bergelombang. Ada 2 gelombang terpenting antara lain:
1.   Gelombang pertama terjadi sekitar 3.000 tahun yang lalu. Mereka dikenal sebagai  rumpun bangsa Proto Melayu (Melayu Tua), mereka bermukim di daerah pantai. Termasuk dalam Melayu Tua adalah suku bangsa Batak di Sumatra, Dayak di Kalimantan, dan Toraja di Sulawesi.
2.   Gelombang kedua terjadi sekitar 2.000 tahun yang lalu, disebut Deutero Melayu (penduduk Melayu Muda), mereka mendesak Melayu Tua ke pedalaman Nusantara. Termasuk bangsa Melayu Muda adalah Suku Bangsa Jawa, Minang-Kabau, Bali, Makassar, Bugis, dan Sunda.


b.   Menurut teori “Nusantara” penduduk Indonesia tidak berasal dari luar. Teori ini didukung banyak ahli, seperti J. Crawfurd, K. Himly, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Gorys Keraf .
Keanekaragaman suku bangsa di Indonesia antara lain disebabkan oleh:
1.      Perbedaan Ras Asal
2.      Perbedaan Lingkungan Geografis
3.      Perbedaan Latar Belakang Sejarah
4.      Perkembangan Daerah
5.      Perbedaan Agama atau Kepercayaan, dan
6.      Kemampuan Adaptasi atau Menyesuaikan Diri
Cara kita menghormati keragaman suku bangsa antara lain:
a)  Menerima suku-suku bangsa lain dalam pergaulan sehari-hari
b)  Menambah pengetahuan kita tentang suku-suku lain
c)  Tidak menjelek-jelekan, menghina, dan merendahkan suku-suku bangsa lain.

               Oleh karena dengan keberagaman yang ada di Indonesia di tuntut saling menghormati antar golongan, ras maupun kebudayaan agar terciptanya keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Yang akan terciptanya kedamaian hidup bersama dan justru dengan keberagaman itu akan menjadi sebuah aset  berharga bagi suatu negara.
               Parawisata adalah suatu kegiatan ekonomi yang bersumber keberagaman budaya di Indonesia. Potensi keragaman dan keunikan budaya Indonesia sejak dulu sudah menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Beberapa daerah di Indonesia seperti Bali, Lombok, Papua menyuguhkan keindahan alam. Bahkan dari objek wisata dari daerah tersebut menjadi tujuan wisatawan-wisatawan mancanegara.
               Selain objek pariwisata, keberagaman juga terjadi dengan kebudayaannya menjadi aset yang penting. Seperti keberagaman alat musik tradisional dari setiap daerah, pakaian adat atau pun makanan khas dari tiap daerah yang berbeda-beda.
               Sebagai contoh adalah alat musik Angklung yang berasal dari Jawa Barat yang sudah diperkenalkan di luar Negeri seperti Amerika yang salah satunya dilakukan oleh Tricia Sumarijanto, yang mempromosikan budaya Indonesia kepada masyarakat AS. Selain itu Angklung juga sudah di perkenalkan di Lebanon.
Namun di sisi lain keberagaman budaya ini tidak selamanya berjalan dengan harmonis atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam keberagaman ini tidak jarang terjadinya sebuah konflik yang menyebabkan terganggunya kedamaian hidup suatu daerah atau bangsa.
Konflik merupakan sebuah proses interaksi sosial manusia untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. Oleh sebab itu, konflik dilatar belakangi oleh perbedaan-perbedaan sosial diantara individu yang terlibat dalam suatu interaksi sosial.
B.     Faktor-Faktor Penyebab Konflik
Konflik merupakan sebuah proses interaksi sosial manusia untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. Oleh sebab itu, konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan-perbedaan sosial diantara individu yang terlibat dalam suatu interaksi sosial.
v  Faktor-Faktor Penyebab Konflik Secara Umum :
1.     Perbedaan Individu
               Merupakan perbedaan yang menyangkut perasaan, pendirian, pendapat atau ide yang berkaitan dengan harga diri, kebanggaan dan identitas seseorang. Perbedaan kebiasaan dan perasaan yang dapat menimbulkan kebencian dan amarah sebagai awal timbulnya konflik. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
2.    Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan
               Kepribadian seseorang dibentuk dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Tidak semua masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma-norma sosial yang sama. Apa yang dianggap baik oleh suatu masyarakat belum tentu sama dengan apa yang dianggap baik oleh masyarakat. Misalnya orang jawa dengan orang papua yang memiliki budaya berbeda, jelas akan membedakan pola pikir dan kepribadian yang berbeda pula. Jika hal ini tak ada suatu hal yang dapat mempersatukan, akan berakibat timbulnya konflik.
3.    Perbedaan Kepentingan
               Setiap individu atau kelompok seringkali memiliki kepentingan yang berbeda dengan individu atau kelompok lainnya. semua itu bergantung dari kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Perbedaan kepentingan ini menyangkut kepentingan ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Misalnya seseorang pengusaha menghendaki adanya penghematan dalam biaya suatu produksi sehingga terpaksa harus melakukan rasionalisasi pegawai. Namun, para pegawai yang terkena rasionalisasi merasa hak-haknya diabaikan sehingga perbedaan kepentingan tersebut menimbulkan suatu konflik. Misalnya mengenai masalah pemanfaatan hutan. Para pecinta alam menganggap hutan sebagai bagian dari lingkungan hidup manusia dan habitat dari flora dan fauna. Sedangkan bagi para petani hutan dapat menghambat tumbuhnya  jumlah areal persawahan atau perkebunan. Bagi para pengusaha kayu tentu ini menjadi komoditas yang menguntungkan. Dari kasus ini ada pihak – pihak yang memiliki kepentingan yang saling bertentangan, sehingga dapat berakibat timbulnya konflik.
4.    Perubahan Sosial
               Perubahan sosial dalam sebuah masyarakat yang terjadi terlalu cepat dapat mengganggu keseimbangan sistem nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Konflik dapat terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara harapan individu atau masyarakat dengan kenyataan sosial yang timbul akibat perubahan itu. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri.
               Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi searah cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang telah ada.
Sebagai contoh konflik dari keberagaman itu adalah konflik yang terjadi antara suku Dayak dan suku Madura yang telah lama terjadi. Seperti peristiwa berdarah yang terjadi di Sampit.
C.     ISBD SEBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH SOSIAL DAN BUDAYA
Secara umum, ilmu sosial budaya dasar bertujuan untuk mengembangkan kepribadian manusia sebaga makhluk sosial ( zoon politicon ) dan sebagai makhluk budaya ( homo humanus), sehingga mampu menghadapi secara kritis dan berwawasan luas masalah yang mengenai sosial budaya dan permasalahan lingkungan sosial budaya, serta dapat menyelesaikannya dengan baik, tujuan umum ilmu sosial budaya dasar ada beberapa yaitu yang pertama pengembangan kepribadian manusia sebagai makhluk sosial dan makhlik berbudaya, yang kedua kemampuan seseorang menanggapi secara kritis dan berwawasan luas terhadap permasalahan sosial budaya dan permasalahan lingkungan sosial budaya, dan yang terakhir ketiga adalah kemampuan di dalam menyelesaikan secara baik, bijaksana dan obyektif permasalahan – permasalahan di dalam kehidupan bermasyarakat.
Oleh karna itu ISBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep–konsep budaya kepada mahasiswa, sehingga mampu mengkaji masalah sosial, kemanusiaan & budaya sehingga diharapkan mahasiswa peka, tanggap, kritis serta berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif. Perkembangan budaya berasal dari kata budi dan daya. Budi merupakan akal, moral, sopan & tatakrama. Sedangkan daya adalah unsur perbuatan jasmani agar mampu menciptakan merasakan, membuat karya.
Maka, jika dilihat dari tujuan dan fungsi daripada ISBD diatas maka bagi para mahasiswa yang telah mempelajarinya diharapkan mampu menjadi alternatif sebagai pemecah masalah-masalah yang berkaitan erat dalam kehidupan kita baik itu tentang sosial maupun berkenaan dengan budaya. Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai, tentang kebudayaan, tentang berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan mendapat mata kuliah Ilmu Budaya Dasar mahasiswa diharapkan kelak memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada umumnya dan dapat menimbulkan minat untuk mendalaminya lebih lanjut,  sehingga mahasiswa diharapkan dapat turut mendukung dan mengembangkan kebudayaan sendiri dengan kreatifitas yang mereka miliki. Setelah mendapat mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memperlihatkan :  Minat dan kebiasaan menyelidiki apa yang sedang terjadi di sekitarnya dan di luar lingkungannya serta mampu menelaah apa yang dikerjakannya sendiri. Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya memahami hubungan nilai-nilai tersebut dengan cara hidupnya sehari-hari. Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka nilai-nilai yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia secara berdiri sendiri dapat membenarkan nilai-nilai tersebut untuk dirinya sendiri. Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasa sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggungjawab dan menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
               ISBD memberikan alternatif sudut pandang atas pemecahan masalah sosial budaya di masyarakat. Pendekatan dalam ISBD lebih bersifat Interdisiplin atau Multidisiplin, khususnya ilmu-ilmu sosial dalam menghadapi masalah sosial. Pendekatan dalam ISBD bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial dan budaya yang bersifat integrasi. ISBD digunakan untuk mencari pemecahan masalah kemasyarakatan melalui pendekatan interdisipliner atau multidisipliner ilmu-ilmu sosial dan budaya. Sedangkan pendekatan dalam ilmu sosial lebih bersifat subject oriented, artinya berdasarkan sudut pandang dari ilmu sosial tersebut.
Contohnya masalah hukum diselesaikan dengan teori hukum.


BAB III
PENUTUP
       I.            Kesimpulan
·         Di tengah arus reformasi dewasa ini, agar selamat mencapai Indonesia Baru, maka ideologi yang harus lebih diingat-ingat dan dijadikan landasan kebijakan mestinya harus berbasis pada konsep Bhinneka Tunggal Ika.Artinya, sekali pun berada dalam satu kesatuan, tidak boleh dilupakan, bahwa sesungguhnya bangsa ini berbeda-beda dalam suatu kemajemukan. Maka, Indonesia Baru yang kita ciptakan itu, hendaknya ditegakkan dengan menggeser masyarakat majemuk menjadi masyarakat multikultural, dengan mengedepankan keBhinnekaan sebagai strategi integrasi nasional. Namun, jangan sampai kita salah langkah, yang bisa berakibat yang sebaliknya: sebuah konflik yang berkepanjangan. Harus disadari, bahwa merubah masyarakat majemuk ke multukultural itu merupakan perjuangan panjang yang berkelanjutan.
·         ISBD merupakan alternatif untuk menyelesaikan suatu permasalahan salah satunya permasalahan sosial. Maka mahasiswa yang telah mempelajarinya diharapkan mampu menjadi alternatif sebagai pemecah masalah-masalah yang berkaitan erat dalam kehidupan kita baik itu tentang sosial maupun berkenaan dengan budaya.

DAFTAR PUSTAKA






Tidak ada komentar:

Posting Komentar